PENGERTIAN TARI
. PENGANTAR
TARI
Seperti
halnya dengan ilmu-ilmu lain
kecuali ilmu ekstra,sangatlah sulit untuk memberikan definisi atau pengertian
tentang tari.Memang banyak para ahli yang telah membuat definisi atau
pengertian tari,tetapi definisi atau batasan itu masih kelihatan sekali unsur
subyektifnya dari sipembuat definisi atau pengertiandan sudut pandang disiplin
ilmunya.
Kalau kita melihat perkembangan tari pada
masa lampau sampai sekarang ,menyangkut segi-segi kehidupan manusia yang sangat
kompleks.Tari mempunyai sangkut paut dengan
magis,agam,kesusasteraan,musi,dram,senigerak,senirupa dan lain-lain.
B. DEFINISI
ATAU PENERTIAN TARI
1. Tari
menurut Soedarsono
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerakgerak yang indah dan
ritmis
2. Trai
menurut Susan K.Lenger
Tari adalh gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan
manusia untuk dapat dinikmati
3. Tari
menurut Curt Sacha
Tari adalah gerak yang ritmis
4. Tari
menurut Kamala Devi Chattopadhyaya
Tari adalah suatu instinct atau desakan emosi didalam diri kita yang
mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari
C. JENIS-JENIS
TARI DI INDONESIA
Kalau kita melihat tari yang ada di
Indonesia,khusunya Jwa,kita dapat melihatperbedaan jenis tari yang ada.Adapun
jenis-jenis tari itu adalah:
1. Jenis
tari menurut koreografinya
Istilah koreografi adalah suatu istilah yang
digunakan untuk penyusun tari.Sedang untuk menyebut orang yang menyusun tari
adalah koreografer.Tari menurut koreografi dapat dibedakan menjadi :
a. Tari
Rakyat
Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang
pada masyarakat tertentu sejak jaman primitif sampai sekarang.Ciri-ciri tari
rakyat adalah :
·
Sederhana
( pakaian,rias,gerak dan ringan )
·
Tidak
mengindahkan norma-norma keindahan
·
Memiliki
kekuatan magis
Contoh tari rakyat :
§ Lengger§ Tayub
§ Orek-Orek
§ Joget
§ Kubrasiwa
§ Buncis
§ Ndulalak
§ Sintren
§ Angguk
§ Rodat
b. Tari
Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami
kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini
biasanya hidup dilikgkungan keraton.
Ciri-ciri tari klasik adalah :
·
Mengalami
kristalisasi keindahan yang tinggi
·
Hidup
dikalangan raja-raja
·
Adanya
standarisasi
Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung
ageng,lawung alit dan juga karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta
dan empu tari gaya Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman yang sampai
sekarang masih bisa dinikmati seperti :
·
Gathotkaca
Gandrung
·
Bondabaya
·
Bandayuda
·
Palguna-palgunadi
·
Retna
Tinanding
·
Srikandi
Bisma
·
dll
c. Tari
Kreasi Baru dan Modern
Tari kreasi baru adalah tari-tariklasik yamg
dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia
baru. Contoh tari kreasi baru adalah karya-karya dari Bagong Kusudiarjo
dari padepokan Bagong Kusudiarjo dan Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.
§ Contohnya adalah :
·
Tari
Kupu-Kupu
·
Tari
Merak
·
Tari
Roro Ngigel
·
Tari
Ongkek Manis
·
Tari
Manipuri
·
Tari
Roro Wilis,dll
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan
emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi
emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Contoh tari
modern adalah :
·
Caca
·
Break
Dance
·
Penari
Latar
·
Samba
2.
JENIS
TARI MENURUT FUNGSINYA
Jika dilihat dari fungsinya
tari-tarian di Indonesia dapat dibedakan menjadi :
a.
Tari
Upacara
Tari upacara banyak hidupdan berkembang pada
masyarakat primitif.Yang termasuk tari-tarian upacara adalah sebuah tari ynga
mempunyai kekuatan magis.Tarian ini terdapat di pedalaman Irian
Jaya,Sulaweswi,Kalimantan,Nusa Tenggara dan Bali.Contohnya adalah tari
rejang,tari pendhet,debus dan lain-lain.
b.
Tari hiburan
Tari hiburan adalah tari yang menitik beratkan
pada hiburan bukan pada segi keindahan,tarian hiburan pada umunya merupakan
tarian pergaulan contohnya :
·
Joged
dari Bali
·
Ronggeng
atau Tarub Dari Blora
·
Kethuk
Tilu dari Jawa Barat
·
Orek-Orek
dari Surakarta
·
Lengger
dari Banyumas
c.
Tari
pertunjukan
Tari pertunjukan adalah sebuah tari yang
menitikberatkan pada segi keindahannya bukan pada segi hiburannya.Yang termasuk
dalam tari pertunjukan adalah tari-tari rakyat,tari upacara,tari hiburan yang
sudah digarap menjadi sebuah tari pertunjukan tentu saja dengan mengindahkan
kaidah-kaidah keindahannya.Contohnya adalah :
·
Joged
dari Bali
·
Ronggeng
atau Tarub Dari Blora
·
Kethuk
Tilu dari Jawa Barat
·
Orek-Orek
dari Surakarta
Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya
Dilihat dari
bentuk penyajiannya, tari dapat dibedakan menjadi :
2.
Tari Berpasangan (Duet)
3.
Tari Kelompok
4.
Tari Massal
Dalam pengertian
diatas masing-masing bentuk ada keterkaitannya, misalnya bentuk tunggal bisa
menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh banyak penari, tetapi bentuk
taritunggal yang menggambarkan tokoh dari suatu cerita tidak tepat untuk tari
massal, misalnya Tari Gatutkaca, Tari Gambiranom. Demikian juga bentuk tari
berpasangan bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh beberapa pasang
penari.
1. Tari Tunggal
Tari tunggal
adalah tari yang dilakukan oleh satu orang penari. Pada bentuk tunggal ini,
gerak tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu obyek tertentu (binatang,
kegiatan manusia), bisa juga penokohan dari suatu cerita (penggambaran
seorang tokoh dalam cerita tertentu). Dalam membawakan tari tunggal, seorang
penari dapat lebih bebas mengungkapkan ekspresinya, tanpa harus menyesuaikan
penari lainnya dan dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat
mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari. Adapun materi yang perlu
dipersiapkan dalam membawakan tari tunggal antara lain :
a.
Memahami karakter dan isi tema tari
b.
Manguasai ragam gerak sesuai susunan gerak tarinya (koreografinya)
c.
Manguasai irama dan ruang pentas
d.
Rasa percaya diri yang tinggi
Macam-macam bentuk
tari tunggal :
a. Putri
i. Gambyong
ii. Golek Manis
iii Kukila
iv Merak
v. Golek Tirtakencana
vi. Manipuri
vii. Bondhan
b. Putra Alus
i.
Gambiranom (lanyap)
ii. Gunungsari (luruh)
iii. Pamungkas (luruh)
iv. Kiprah Dewakumara
(lanyap)
v.
Bromastra (lanyap)
vi. Menak Kocar
c. Putra Gagah
i.
Kuda-Kuda
ii. Jemparinagn
iii. Jaranan
iv. Prawiraguna
v. Eko Prawira
vi. Gatutkaca Gandrung
2. Tari Berpasangan / Duet
Tari Berpasangan
adalah tari yang dilakukan oleh dua oang penari dengan karakter tidak selalu
sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada
keterpaduan jalinan gerak antara keduanya. Sebagai persiapan dalam membawakan
bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal
ditambah yang penting adalah keterlatihan dengan patner / pasangan tari untuk
mewujudkan keserasian atau keharmonisan. Pada seni tari tradisi gaya Surakarta,
tari berpasangan dibedakan menjadi :
a. Jenis Wireng
Ciri-ciri jenis
wireng antara lain :
-
Tidak mengambil dari suatu cerita
-
Kostum / busana sama
-
Karakter sama
-
Menampilkan tema heroik / perang / keprajuritan
-
Perangnya tidak terlihat yang kalah dan yang menang / sama kuat
Beberapa contoh
tari berpasangan jenis wireng :
i.
Retna Tinandhing (Putri)
ii. Panji
Kembar (Putra Alus)
iii.Bandayuda
(Putra Gagah)
iv. Lawung (Putra
Gagah)
v.
Bogis Kembar (Putra Gagah)
b. Jenis Pethilan
Ciri-ciri jenis
pethilan antara lain :
-
Mengambil sebagian dari suatu cerita
-
Kostum / busana tidak selalu sama
-
Karakter tidak selalu sama
-
Tidak selalu menampilkan tema heroik atau perang
-
Pada tema heroik terlihat jelas yang kalah dan yang menang
Beberapa contoh
tari berpasangan jenis pethilan :
-
Karakter putri endhel dan putri endhel (perang)
Srikandhi
Mustakaweni
-
Karakter putri alus dan putri endhel (perang)
Adaninggas
Kelaswara
-
Karakter putri endhel dan putra gagah (perang)
1.
Karonsih
2.
Lambangsih
3.
Enggar-enggar
4.
Driasmara
-
Karakter putra alus dan putra gagah (perang)
1.
Sancaya Kusumawicitra
2.
Bambangan Cakil
-
Karakter putra gagah dan putra gagah
(perang)
1.
Handaga Bogis
2.
Anila Prahastha
3.
Anoman Cakil
4.
Gatutkaca Antareja
3. Tari Kelompok
Tari kelompok
adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari
dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi
gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai
keterpaduan. Jadi dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan
tari tunggal, maupun tari massal.
Tari kelompok
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Tari Kelompok tanpa dialog
Contoh : Tari
Bedhaya, Tari Srimpi
2.
Tari Kelompok menggunakan dialog
Tari kelompok
menggunakan dialog dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Berdialog Prosa
Contoh : Wayang
Orang
b.
Berdialog tembang
Contoh :
Langendriyan
4. Tari Massal
Tari massal adalah
tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara
penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling
melengkapi. Dalam tari massal ini busana / kostum bisa sama / seragam, bisa
juga berbeda dan mungkin juga ada pembagian penari dengan pola lantai yang
berlainan. Contoh :
Tari Gambyong,
Tari Golek,
Tari Jaranan,
Tari Wanara dan
lain sebagainya.
MENENTUKAN BAHAN DAN
ALAT PERGELARAN
1. Tata Rias
Tata rias dalam tari membantu mengungkapkan perwatakan atau karakter tokoh yang akan disajikan. Ada beberapa contoh rias pada tari gaya Surakarta :
a. Rias Gagah, terdiri dari tiga :
§ Gagah Gusen (Rahwana, Kangsa, Indrajid)
§ Gagah Telengan (Gathotkaca, Setiyaki)
§ Gagah Prengesan (Pragoto, Buriswara)
1. Tata Rias
Tata rias dalam tari membantu mengungkapkan perwatakan atau karakter tokoh yang akan disajikan. Ada beberapa contoh rias pada tari gaya Surakarta :
a. Rias Gagah, terdiri dari tiga :
§ Gagah Gusen (Rahwana, Kangsa, Indrajid)
§ Gagah Telengan (Gathotkaca, Setiyaki)
§ Gagah Prengesan (Pragoto, Buriswara)
b. Rias Alus,
terdiri dari dua :
Alus Luruh (Rama, Janaka)
Alus Lanyap (Karno, Samba, Sadewa)
c. Rias Putri, terdiri dari dua :
Putri Luruh (Kuthi, Sembadra, Sinta)
Puri Lanyap (Srikandi, Pergiwa)
d. Rias Raksasa (Kumbokarno, Cakil, Prahasta)
e. Rias Kera (Anila, Anoman, Sugriwa, Subali)
f. Rias Punakawan (Semar, Gareng, petruk, Bagong)
Alus Luruh (Rama, Janaka)
Alus Lanyap (Karno, Samba, Sadewa)
c. Rias Putri, terdiri dari dua :
Putri Luruh (Kuthi, Sembadra, Sinta)
Puri Lanyap (Srikandi, Pergiwa)
d. Rias Raksasa (Kumbokarno, Cakil, Prahasta)
e. Rias Kera (Anila, Anoman, Sugriwa, Subali)
f. Rias Punakawan (Semar, Gareng, petruk, Bagong)
2. Tata Busana
Tata busana pada prinsipnya sama, perbedaannya terletak pada warna. Warna sangat berpengaruh pada karakter tokoh. Misalnya merah untuk tokoh gagah brangasan, hitam untuk tokoh yang agung dan lain-lain.
Jenis busana yang dipakai pada tari tradisi misalnya :
Tata busana pada prinsipnya sama, perbedaannya terletak pada warna. Warna sangat berpengaruh pada karakter tokoh. Misalnya merah untuk tokoh gagah brangasan, hitam untuk tokoh yang agung dan lain-lain.
Jenis busana yang dipakai pada tari tradisi misalnya :
Irah-irahan
Sumping
Praba
Kalung
Klat bahu / Gelang
Sabuk, Epek Timang
Sampur, Uncal, Boro Sampir
Celana, Kain, Binggel
Sumping
Praba
Kalung
Klat bahu / Gelang
Sabuk, Epek Timang
Sampur, Uncal, Boro Sampir
Celana, Kain, Binggel
3. Iringan
Iringan yang digunakan pada tari jawa adalah gamelan yang berlaras pelog dan slendro. Contoh instrumen gamelan yaitu kendang, boning barung, boning penerus, balungan, gong, kempul dan lain-lain.
Fungsi iringan pada tari adalah :
Iringan yang digunakan pada tari jawa adalah gamelan yang berlaras pelog dan slendro. Contoh instrumen gamelan yaitu kendang, boning barung, boning penerus, balungan, gong, kempul dan lain-lain.
Fungsi iringan pada tari adalah :
Sebagai iringan penyajian tari
Menambah semarak dan dinamisnya tari
Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari
Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak
Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari
Menambah semarak dan dinamisnya tari
Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari
Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak
Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari
4. Tata Panggung
Tata panggung difungsikan untuk membantu mengungkapkan suasana tempat dimana tokoh atau penari berada. Contohnya adalah suasana hutan, alun-alun, kerton dan lain-lain.Biasanya yang mengungkapkan tata panggung jenia ini adalah wayang orang.
Contoh jenis panggung :
a. Panggung Prosenium
b. Panggung Pendopo
c. Panggung arena terbuka
d. Pangung arena tertutup
Tata panggung difungsikan untuk membantu mengungkapkan suasana tempat dimana tokoh atau penari berada. Contohnya adalah suasana hutan, alun-alun, kerton dan lain-lain.Biasanya yang mengungkapkan tata panggung jenia ini adalah wayang orang.
Contoh jenis panggung :
a. Panggung Prosenium
b. Panggung Pendopo
c. Panggung arena terbuka
d. Pangung arena tertutup
5. Tata Cahaya
Penggunaan tata cahaya pada tari adalah disesuaikan dengan kebutuhan ungkap. Dalam penggunaan tata cahaya diharapkan dapat mempertegas garis gerak, rias dan busana. Dalam tata cahaya dikenal istilah penerangan dan pencahayaan. Penerangan yaitu hanya menerangi dari gelap ke terang.Sedangkan pencahayaan selain menerangi juga disesuaikan dengan suasana yang diinginkan seorang penata tari.
6. Properti
Properti adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang penari. Alat disini biasanya berupa senjata yang digunakan oleh seorang tokoh.
Contohnya adalah :
a. Pedang, tameng
b. Watang, lawung
c. Gandewa, dhadhap
d. Keris, cundrik
e. Gada, Candrasa, dll
Penggunaan tata cahaya pada tari adalah disesuaikan dengan kebutuhan ungkap. Dalam penggunaan tata cahaya diharapkan dapat mempertegas garis gerak, rias dan busana. Dalam tata cahaya dikenal istilah penerangan dan pencahayaan. Penerangan yaitu hanya menerangi dari gelap ke terang.Sedangkan pencahayaan selain menerangi juga disesuaikan dengan suasana yang diinginkan seorang penata tari.
6. Properti
Properti adalah suatu alat yang digunakan oleh seorang penari. Alat disini biasanya berupa senjata yang digunakan oleh seorang tokoh.
Contohnya adalah :
a. Pedang, tameng
b. Watang, lawung
c. Gandewa, dhadhap
d. Keris, cundrik
e. Gada, Candrasa, dll